Sabtu, 13 Maret 2021

Sukses Bisnis Ayam Geprek Tanpa Membuka Warung


Sebelum sukses menjadi bisnis franchise, Indah Wulandari sudah pernah jatuh bangun dalam mengembangkan usahanya, yang memang sejak awal sengaja tidak membuka gerai maupun warung untuk menjual produk ayam gepreknya. Indah hanya bermodal mendaftar UMKM di sebuah aplikasi transportasi online. 

Berkat kegigihannya tersebut, Indah memiliki sebelas cabang franschise di enam wilayah di Indonesia, yaitu Papua 5 buah, Kalimantan ada 3 buah, Makassar ada 1 buah, di Bekasi ada 1 dan masing-masing satu franchise di Surabaya dan Sidoarjo.

Pada era digital saat ini memang dituntut untuk kreatif. Berbekal skill yang dimiliki, tidak sedikit orang bisa sukses mengembangkan bisnisnya. Indah merupakan salah satunya. Perempuan yang hobi memasak ini memang memaksimalkan potensinya dengan membuka bisnis sendiri pascaressign sebagai project marketing di sebuah perusahaan empat tahun lalu.

Indah, perempuan yang berasal dari Klitren, Gondokusuman, Jogjakarta mengaku terinspirasi dengan ayam penyet yang banyak dijual di warung-warung. Menu itupun dimodifikasi sedemikian rupa sehingga jadilah ayam geprek.

Perbedaannya dengan ayam penyet pada umumnya hanya terletak pada sambalnya. Pada menu ayam penyet sambalnya dipisah, maka pada ayam geprek sambalnya dicampur. Sambalnya pun sambal mentah, bukan sambal tomat seperti pada umumnya di warung penyetan

(Baca juga : sukses jualan telur asin, puluhan ribu telur terjual tiap hari)

Sekitar empat tahun lalu memang belum begitu booming seperti sekarang menu ayam geprek. “Waktu saya keluarkan produk ini, langsung meledak,” katanya dengan bangga. 

Dalam proses memasaknya, Indah hanya berkutat di dapur saja untuk mengolah pesanan, bisa menerima orderan antara 200 hingga 300 porsi setiap hari. Harganya Rp 15 ribu per porsi. Jadi setiap hari omzetnya antara Rp 3 juta hingga Rp 4,5 juta.

Dengan bermodal hanya mendaftar sebagai salah satu UMKM di sebuah aplikasi transportasi online, Indah ternyata bisa sukses mengembangkan bisnisnya. Tak ada gerai/toko, zonder warung atau depot sebagai tempat promosi. Dapur rumahnya benar-benar jadi pusat bisnisnya.

Indah sengaja tidak membuka warung karena akan menambah biaya lagi, sehingga cukup menggunakan aplikasi agar bisa fokus mengerjakan orderan. 

Saat ini Indah tengah fokus dalam pengembangan bisnis dengan membuka franchise. Resep standard Rasa ayam geprek juga sudah ia temukan. Rasa yang tetap atau terjaga memang menjadi salah satu kunci jika ingin membuka franchise. Indah membagikan sedikit resep soal pemilihan cabe yaitu jenis cabe cangkring yang diberi di Pasar Keputran.

Sambal geprek buatannya sangat berbeda dengan produk sejenis. Ia menegaskan produknya dijamin non-MSG (Monosodium Glutamate) atau yang lebih dikenal dengan sebutan micin. Ia mengaku memiliki teknik rahasia agar sambal tetap pedas dengan rasa bumbu tetap menggoda lidah.

(Baca juga : bisnis keripik kentang raih omset 500 juta rupiah per bulan)

Usaha franchise Ayam Geprek Pelopor nya kini semakin tersohor. franchise-nya sudah tersebar di enam wilayah, Papua 5 buah, Kalimantan ada 3 buah, Makassar ada 1 buah, di Bekasi ada 1 dan masing-masing satu franchise di Surabaya dan Sidoarjo.

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa menginspirasi bagi para calon pengusaha yang ingin membangun usaha ayam geprek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar