Jumat, 09 April 2021

Nabi Muhammad Seorang Pedagang


Selain berdakwah menyebarkan ajaran Islam, Rasulullah juga berprofesi sebagai pedagang yang memiliki sifat shiddiq.

Lahir sebagai seorang yatim, Rasulullah hanya bisa menikmati kasih sayang seorang dari sang Ibu yang tidak terlalu lama. Sebab, Siti Aminah sang Ibu meninggal ketika Nabi berusia 6 tahun. Tidak memiliki orang tua semenjak masa kanak - kanak membuat Nabi Muhammad menjadi orang yang mandiri. Inilah cara Allah SWT mendidik sang Nabi agar menjadi pribadi yang tidak suka bergantung pada kemurahan hati orang lain.

Pada usia 8 tahun, merupakan  awal pertama kalinya Rasulullah mengenal dunia bisnis dengan mengembala kambing. Baginda Rasul mendapat upah beberapa qiraat dari penduduk Makkah.

Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad mulai belajar berdagang bersama sang paman yang bernama Abu Thalib ke Negeri Syiam. Perjalanan bisnis pertamanya mengunjungi negeri Suriah, Jordan dan Lebanon.

Pada usia 17 hingga 20 tahun, Nabi Muhammad SAW bersaing dengan pebisnis senior tingkat regional. Meskipun demikian, mitra-mitra bisnis Nabi mengakui jika beliau matang dalam setiap perhitungan, jujur dan profesional.

(Baca juga : bisnis modal dengkul)

Melihat kemampuan tersebut, Nabi Muhammad SAW akhirnya mendapat kepercayaan dari konglomerat di Makkah yaitu Khadijah, untuk menjalin kerja sama dalam bisnis. Gaji yang diterima Rasulullah saat itu sekitar 4 ekor unta setiap bulan.

Perjalanan dagang Nabi Muhammad SAW pun akhirnya berlanjut saat menyusuri jalur dagang utama, antara lain Yaman, Syam melalui Madyan, Wadil Qura. Keuntungan yang didapatkan ternyata lebih besar dari kelompok dagang yang lain.

Melihat perjalanan waktu menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW menjalankan kontrak syirkah (kerja sama) dengan sistem upah maupun bagi hasil (mudharabah) dengan Khadijah.

(Baca juga : perkiraan penghasilan dari jualan gas elpiji 3 kg)

Dari kisah di atas banyak karakter atau sifat Nabi Muhammad SAW yang patut kita tiru dalam berbisnis, antara lain sebagai berikut :

1. Shiddiq

Shiddiq berarti jujur dan benar, tidak pernah menyembunyikan barang dagangan yang cacat

2. Amanah

Amanah berarti dapat dipercaya, baik dari pemilik barang maupun dari pelanggan.

3. Fathanah 

Fathanah berarti cerdas dan pandai dalam menghasilkan keuntungan, mampu melihat peluang tanpa menipu

4. Tabligh 

Tabligh berarti memiliki kemampuan negosiasi, membangun komunikasi dan reputasi yang baik.

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.