Sabtu, 06 Maret 2021

Sukses Jualan Gorengan Setelah Gagal Dalam Seleksi Di Universitas Negeri



Sempat tak diterima dalam seleksi di Universitas Negeri Makassar Sulawesi Barat, Seorang pemuda bernama Eril kini justru sukses berjualan gorengan.

Dalam satu bulan, Eril mampu meraih omzet ratusan juta dengan keuntungan bersih Rp 15 juta. Eril mengatakan, beberapa bulan lalu, pendapatannya dalam satu hari bisa mencapai Rp 4 juta. Hal ini berarti dalam waktu satu bulan omzetnya mencapai ratusan juta rupiah.

Sebelum corona datang, pendapatan Rp 4 juta per hari, jika dihitung per bulan capai Rp 120 juta, ini masih kotor dan keuntungan bersih Rp 20 juta," ujar dia.

Saat pandemi Covid-19 muncul, penghasilannya sempat terdampak. Namun, Eril berhasil melewati masa sulit tersebut. Selama masa pandemi, Eril masih bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp 15 juta per bulan.

"Alhamdulillah sekarang sudah lumayan, pendapatan dan bisa merekrut pemuda pengangguran di kampung untuk bekerja" tuturnya."

(Baca juga : sukses bisnis cendol, meski hanya lulusan SD)

Di balik kesuksesannya, eril ternyata pernah melewati jalan terjal. Setelah tersingkir dan gagal dalam seleksi masuk Universitas Negeri Makasar tahun 2019, Eril akhirnya memutuskan untuk menjadi penjual gorengan di Makassar.

Namun usaha itu tak semulus yang ia bayangkan. Eril pun pulang ke Bulukumba dan membuka usaha warung kopi. "Bekerja di kota ternyata tak lama. Lalu saya memutuskan untuk berhenti dan pulang buka usaha warkop," ujar dia.

(Baca juga : cerita sukses budidaya ikan lele)

Sama dengan sebelumnya, usaha warung kopi Eril tak berjalan lancar. Kemudian Eril meminjam uang Rp 5 juta dari orangtuanya. Ia membuka warung gorengan di Jalan Muh Hatta, Kabupaten Bulukumba.

Warungnya semakin ramai ketika video parodi yang diunggahnya viral di media sosial.

"Video durasi empat menit ini viral dari akun instagram sosmed Makassar, viral malaysia, hingga artis Nikita Mirzani Mawardi mengunggah di akun Instagram-nya," kata Eril.

Dalam video tersebut, Eril makan dan terlihat kebingungan mencari sendok. Padahal sendok itu tertancap pada ketupat yang ia pegang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar